Saat ini terdapat dua metode pencampuran yang berbeda pada produksi beton di batching plant. Metode pencampuran tersebut dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu wetmix dan drymix. Pencampuran wetmix merupakan proses produksi beton dimana agregat, semen, air, dan zat adiktif yang di aduk dalam pan pengaduk. Sedangkan pencampuran drymix merupakan pencampuran material penyusun beton yang dilakukan di dalam truck mixer. Kedua jenis batchingplant tersebut yang saat ini ada di pasaran dan sering digunakan oleh perusahaan readymix.
Material Penyusun Beton Readymix
Pada dasarnya material bahan baku untuk beton readymix sama dengan beton yang diproduksi secara tradisional di lokasi proyek, namun pada beton readymix lebih umum menggunakan bahan tambahan seperti admixture karena adanya proses transportasi dari batching plant menuju lokasi proyek untuk menyesuaikan waktu setting beton. Secara keseluruhan material penyusun beton readymix anatara lain:
- Semen
- Agregat
- Air
- Bahan Tambah
Pencampuran Wetmix
Pada proses produksi beton dengan pencampuran wetmix, proses dimulai dari pengangkutan material dari lokasi stock pile menuju loading bin dengan menggunakan wheel loader selanjutnya material (aggregate) di timbang dan dimasukan kedalam mixer dengan kapasitas 3 m3 dengan bantuan belt conveyor dan dilakukan pencampuran dengan semen dan air. Alat pengaduk membutuhkan beberapa saat untuk menjadikan semua material tersebut menjadi beton. Setelah selesai selanjutnya beton dituangkan ke dalam truck mixer. Proses pencamputran berlangsung 2 kali agar dapat memenuhi truck mixer untuk selanjutnya dibawa menuju lokasi pengecoran.
Pencampuran Drymix
Pembuat beton dengan sistem adukan kering atau drymix, merupakan proses pembuatan beton readymix dimana material yang berupa pasir, batu, air dan semen diaduk dan dijadikan beton di dalam truck mixer. Batching plant hanya berfungsi untuk menimbang material dan menghantarkannya ke dalam drum truck mixer. Semua material yg telah masuk ke dalam drum mixer akan diaduk beberapa saat dengan putaran drum yang sudah ditentukan untuk dijadikan beton.